Tips Belajar Kripto agar Tidak Mudah Tertipu Scam

1. Pahami Dasar-Dasar Kripto
Langkah awal sebelum berinvestasi adalah memahami apa itu
kripto, bagaimana cara kerjanya, dan teknologi blockchain yang mendasarinya.
Jangan terburu-buru membeli aset hanya karena ikut-ikutan teman atau melihat
orang lain untung besar. Pahami dulu istilah penting seperti wallet, private
key, exchange, mining, staking, hingga smart contract. Dengan memahami
dasarnya, Anda akan lebih mudah mengenali mana informasi yang masuk akal dan
mana yang sekadar jebakan.
2. Jangan Percaya Janji Profit Instan
Salah satu ciri paling mudah mengenali scam kripto adalah
janji keuntungan tetap atau instan. Misalnya, tawaran “dapat 10% per minggu
tanpa risiko” atau “dana Anda akan berlipat ganda dalam 1 bulan”. Perlu
diingat, dunia kripto memiliki volatilitas tinggi sehingga tidak ada yang bisa
menjanjikan keuntungan pasti. Jika ada pihak yang menawarkan profit tetap,
hampir bisa dipastikan itu adalah modus penipuan, seperti Ponzi scheme
atau HYIP (High Yield Investment Program).
3. Pilih Platform yang Resmi dan Terpercaya
Belajar kripto tidak cukup hanya memahami asetnya, tetapi
juga ekosistem tempat Anda bertransaksi. Gunakan exchange atau aplikasi kripto
yang sudah terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi) agar lebih aman. Jangan sembarangan transfer dana ke platform yang
tidak jelas legalitasnya. Selain itu, pastikan platform memiliki sistem
keamanan yang kuat, seperti verifikasi KYC (Know Your Customer) dan otentikasi
dua faktor (2FA).
4. Waspadai Grup atau Komunitas Abal-Abal
Banyak scammer memanfaatkan grup Telegram, WhatsApp, atau
media sosial untuk menggaet korban. Mereka biasanya menampilkan testimoni
palsu, screenshot keuntungan, hingga video manipulasi saldo wallet. Tips
belajar kripto yang penting adalah selektif dalam bergabung dengan komunitas.
Pilih forum atau grup edukasi yang benar-benar fokus membahas teknologi,
analisis, dan berita kripto, bukan sekadar memamerkan profit.
5. Simpan Aset di Wallet Pribadi
Jika Anda sudah membeli kripto, jangan semua aset dibiarkan
di exchange. Gunakan crypto wallet pribadi, baik berupa software wallet
(aplikasi) maupun hardware wallet (perangkat khusus), untuk menyimpan aset
jangka panjang. Prinsip yang harus diingat adalah “Not your keys, not your
coins”. Artinya, jika Anda tidak memegang private key, aset Anda sebenarnya
masih bisa diakses pihak lain.
6. Terus Belajar dari Sumber Terpercaya
Dunia kripto berkembang sangat cepat. Proyek baru, teknologi
baru, hingga tren investasi bisa berubah dalam hitungan bulan. Oleh karena itu,
jangan berhenti belajar. Ikuti berita dari portal resmi, blog developer, atau
edukasi dari komunitas yang kredibel. Hindari sumber informasi yang hanya
berisi promosi atau ajakan “cepat kaya”. Dengan terus belajar, Anda akan
semakin peka terhadap potensi scam.
7. Gunakan Prinsip DYOR (Do Your Own Research)
Sebelum membeli aset kripto baru atau ikut serta dalam
proyek tertentu, lakukan riset sendiri. Pelajari whitepaper, tim
pengembang, visi proyek, hingga aktivitas komunitasnya. Jangan hanya percaya
rekomendasi orang lain, apalagi yang tidak jelas rekam jejaknya. Dengan
melakukan riset mandiri, Anda bisa menilai apakah sebuah aset memiliki prospek
atau sekadar proyek abal-abal.
Kesimpulan
Belajar kripto memang membutuhkan waktu dan kesabaran,
tetapi itu adalah investasi pengetahuan yang sangat berharga. Dengan memahami
dasar-dasar kripto, waspada terhadap janji profit instan, memilih platform
resmi, serta selalu menerapkan prinsip DYOR, Anda bisa terhindar dari berbagai
bentuk penipuan. Ingat, tujuan utama berinvestasi adalah membangun aset jangka
panjang, bukan sekadar mencari keuntungan cepat. Semakin banyak Anda belajar,
semakin kecil kemungkinan Anda menjadi korban scam di dunia kripto.
Posting Komentar