Peta Dinamis Kripto Hari Ini: Dari Inovasi Teknologi Hingga Regulasi Global
Kami berbicara langsung dengan Kevin Wong, perwakilan
regional Bitget untuk Asia Tenggara. Dalam wawancara eksklusif via Zoom pada
Jumat (4/7), Kevin menyatakan:
“Ini bukan sekadar kartu pembayaran. Bitget Card
memungkinkan pengguna mengkonversi stablecoin atau kripto utama seperti ETH
secara real-time untuk transaksi ritel. Kami menargetkan pengguna aktif Web3
dan juga pemula yang mulai menjadikan dompet kripto sebagai alat pembayaran
alternatif.”
Dengan kecepatan transaksi di bawah 2 detik, integrasi Apple
Pay dan Google Pay, serta kemitraan dengan jaringan Visa Eropa, kartu ini
menandai persaingan baru di ranah dompet kripto global.
Peluncuran ini juga dipandang sebagai respons atas
melonjaknya minat terhadap produk DeFi yang lebih mudah diakses. Seiring
regulasi kripto mulai diperjelas di Uni Eropa melalui MiCA, Bitget tampak
mengambil posisi lebih awal.
![]() |
Kripto |
Regulasi AS dan “Crypto Week”: Dampaknya Terhadap
Sentimen Pasar
Sementara itu, di Amerika Serikat, perhatian pelaku pasar
sedang tertuju pada “Crypto Week”—periode di mana beberapa RUU kunci (termasuk
“Clarity for Digital Tokens Act” dan “Genius Bill”) diuji coba dalam sidang
komite DPR.
Menurut analis hukum dari CoinCenter, Laura Bishop,
yang diwawancarai oleh media lokal, “Jika Clarity Act lolos, aset seperti
Ethereum bisa didefinisikan ulang sebagai non-sekuritas secara eksplisit.”
Penting dicatat, harga Ethereum sempat naik 3,2% setelah
bocoran awal draf RUU tersebut beredar di media sosial. Ini menunjukkan bahwa
dampak psikologis regulasi masih menjadi faktor dominan dalam dinamika harga.
Namun, regulasi yang jelas juga membawa efek jangka panjang:
peningkatan kepercayaan institusional dan kemungkinan listing ETF baru yang
lebih cepat disetujui oleh SEC.
![]() |
Kripto |
Volume Transaksi Lokal di Indonesia Naik 14% di Q2 2025
Menurut data dari Bappebti dan platform perdagangan
lokal seperti Indodax dan Tokocrypto, volume transaksi aset kripto di Indonesia
melonjak 14% selama kuartal kedua 2025, mencapai Rp 147 triliun.
Yang menarik, lonjakan terbesar bukan berasal dari Bitcoin
atau Ethereum, melainkan dari altcoin seperti Solana (SOL), TON, dan Worldcoin
(WLD).
Farah Rahmani, analis pasar digital dari
Kriptokarensi.com, menyatakan:
“Generasi investor muda di Indonesia mulai melirik aset
dengan utilitas spesifik, bukan sekadar kapitalisasi besar. Solana populer
karena kecepatan dan skalabilitasnya, sedangkan Worldcoin ramai diperbincangkan
karena model verifikasi biometriknya.”
Lonjakan ini juga sejalan dengan kampanye pemerintah terkait
literasi kripto serta sinyal positif dari calon otoritas regulator baru (OJK)
yang mulai merancang kerangka kerja khusus untuk aset digital.
![]() |
Kripto |
Harga Bitcoin dan Altcoin Hari Ini: Konsolidasi Menjelang
Halving Musim Gugur
Per Jumat pagi (5/7), harga Bitcoin stabil di kisaran
$61.800 dengan volatilitas rendah selama 24 jam terakhir. Ethereum berada di
$3.390, sementara Solana tetap konsisten di atas $145 setelah reli 18% minggu
lalu.
Berikut ringkasan harga 5 aset utama:
Aset |
Harga Saat Ini |
24H Change |
Volume (24H) |
BTC |
$61,800 |
-0.3% |
$24.1 Miliar |
ETH |
$3,390 |
+0.2% |
$10.7 Miliar |
SOL |
$145.2 |
-1.1% |
$1.4 Miliar |
XRP |
$0.471 |
+0.5% |
$890 Juta |
TON |
$8.79 |
-2.5% |
$710 Juta |
Mayoritas analis memperkirakan fase konsolidasi akan
berlanjut menjelang Halving Bitcoin yang diprediksi jatuh pada Oktober 2025.
Secara teknikal, indikator RSI dan Bollinger Bands menunjukkan pola akumulasi
dengan tekanan beli lambat namun stabil.
Highlight Proyek Kripto Pekan Ini: Mode Global, StarkNet,
dan EigenLayer
Beberapa proyek baru dan ekspansi menarik muncul minggu ini:
- Mode
Global: Ekosistem Layer 2 berbasis OP Stack ini resmi mengintegrasikan
protokol pinjaman yang memfokuskan pada real-world assets (RWA).
- StarkNet:
Mengumumkan upgrade Cairo VM untuk mendukung smart contract paralel,
meningkatkan throughput hingga 3x lipat.
- EigenLayer:
Protokol restaking Ethereum ini sukses mengumpulkan $105 juta dalam ronde
pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Andreessen Horowitz (a16z).
Hal ini memperlihatkan tren baru bahwa pendanaan proyek Web3
kini lebih condong pada foundational layer dan infrastruktur daripada
sekadar memproduksi token baru.
Media Sosial & Komunitas: Sentimen Positif Melonjak
Twitter/X dan Telegram dipenuhi diskusi tentang peluncuran
Bitget Card dan ETF Solana yang sedang dipertimbangkan Grayscale. Hastag
#BitgetCard bahkan sempat masuk trending di Prancis dan Korea Selatan.
Sementara itu, komunitas Indonesia di Discord Solana ID
menyambut positif fitur staking baru yang menjanjikan yield tetap sebesar 5%
APR.
@KriptoSultan, analis komunitas di Telegram,
mengatakan:
“Dulu orang beli kripto cuma buat trading. Sekarang
mindset-nya bergeser: bagaimana kripto bisa digunakan, menghasilkan, dan aman
secara regulasi.”
Tren ini selaras dengan misi berbagai platform media seperti
kripto news—yang
mendorong edukasi dan literasi aset digital melalui pendekatan jurnalistik yang
berimbang.
Pandangan Minggu Depan: ETF Solana dan Sidang Lanjutan
Clarity Act
Fokus minggu depan akan tertuju pada:
- Pengumuman
resmi dari Grayscale terkait kemungkinan ETF berbasis Solana.
- Sidang
lanjutan DPR AS soal RUU Clarity dan Genius Bill.
- Pengumuman
CPI AS (10 Juli) yang bisa memengaruhi risk appetite aset kripto.
Untuk investor dan pembaca Indonesia, ini adalah momen
penting untuk tetap waspada namun optimis. Siklus regulasi dan inovasi
teknologi terus mendorong ekosistem kripto menuju fase yang lebih matang dan
berdaya guna.
Posting Komentar