Memecoin Lokal Kian Dilirik, Komunitas Jadi Senjata Utama
![]() |
Kripto |
Komunitas Telegram Kembali Hidup
Komunitas Telegram yang selama ini dianggap mati suri, kini
bangkit kembali. Beberapa grup memecoin seperti $IndoShiba, $Jancoin,
dan $RupiahDoge mengalami lonjakan keanggotaan. Rata-rata grup ini
menambah 200–500 anggota baru per minggu. Admin komunitas @CryptoMasBro
menyebut tren ini mulai terasa sejak awal Mei.
"Ada gelombang pengguna baru, khususnya dari TikTok dan
komunitas saham yang mulai tertarik kripto. Mereka nyari coin yang relatable
dan punya rasa lokal," ujarnya.
Lonjakan ini juga memicu diskusi di platform X, di
mana topik memecoin lokal beberapa kali masuk trending, bersaing dengan proyek
internasional seperti $PEPE atau $WIF.
![]() |
Kripto |
Data Dexscan: Volume Meningkat 3x Lipat
Data dari Dexscan menunjukkan lonjakan volume transaksi
untuk token-token lokal. Dalam seminggu terakhir, $IndoShiba mencatatkan volume
sebesar USD 210.000—naik tiga kali lipat dibanding bulan sebelumnya. Lonjakan
ini sebagian besar datang dari DEX berbasis BNB Chain dan Solana.
Hal ini diamini oleh Arief Gunawan, analis DeFi yang aktif
memantau proyek di Asia Tenggara.
“Memecoin lokal memang berisiko, tapi kalau dikemas sebagai
culture-based movement, justru punya peluang viral. Di Indonesia, cerita dan
komunitas lebih penting daripada tokenomics,” jelasnya.
Cerita Dibalik Token: Meme, Kritik, dan Identitas
Salah satu nilai tambah dari memecoin lokal adalah narasi
yang dibawa. Tidak hanya lucu-lucuan, beberapa token seperti $JKTBull
membawa kritik sosial dalam bentuk meme. Token ini misalnya merespon isu
mahalnya biaya hidup di kota besar, dengan ilustrasi tokoh "Bull"
yang kerja keras tapi tetap miskin.
Sementara itu, token seperti $DurenSwap mengandalkan
identitas lokal: logo buah durian, interface bercita rasa UI warnet tahun
2000-an, dan komunitas Twitter yang hanya menggunakan bahasa Jaksel.
Inilah diferensiasi yang jarang ditawarkan oleh memecoin
internasional. Bagi banyak investor muda, token seperti ini memberi rasa
memiliki dan hiburan—dua hal yang menjadi kunci daya tarik kripto saat ini.
![]() |
Kripto |
Perspektif Developer Lokal
Kami juga berbincang dengan seorang developer anonim dari
komunitas $Jancoin yang hanya menyebut dirinya “Mas Jankrik”. Ia menyebut
proyeknya berangkat dari frustrasi melihat banyak proyek luar yang memanfaatkan
FOMO tanpa kontribusi ke komunitas.
“Kami bikin smart contract sendiri, desain sendiri, dan
pengembangan roadmap bareng komunitas. Tidak ada VC. Semua dari nol. Ini
seperti balik ke semangat awal kripto—desentralisasi dan fun,” katanya melalui
pesan Telegram.
Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar adalah meyakinkan
pengguna untuk tidak hanya fokus pada profit jangka pendek, tapi membangun
komunitas yang tahan lama.
Fenomena TikTok & Narasi Viral
Platform seperti TikTok juga memainkan peran penting dalam
menyebarkan awareness memecoin lokal. Video dengan tagar #kriptoindo dan
#memecryptoID telah ditonton lebih dari 2 juta kali hanya dalam sebulan.
Salah satu video viral memperlihatkan seseorang membeli
$JKTBull lalu naik motor sambil menyetel lagu dangdut versi EDM. Humor lokal
seperti ini terbukti jauh lebih engage daripada video chart analisis.
Kreator konten seperti @KriptoKocak menyebut bahwa
pendekatan yang ringan dan relate secara budaya sangat ampuh untuk menjangkau
Gen Z.
Regulasi Masih Jadi Tanda Tanya
Meski tren ini positif, tidak bisa dipungkiri bahwa memecoin
masih berada di area abu-abu secara regulasi. Beberapa token belum terdaftar di
bursa kripto lokal dan tidak memiliki badan hukum yang jelas. Ini membuat
investor harus ekstra hati-hati.
Namun, beberapa komunitas mencoba mematuhi regulasi dengan
mendaftarkan proyeknya di marketplace lokal dan mengadopsi fitur-fitur
anti-scam, seperti verifikasi kontrak dan liquidity lock.
Pakar hukum fintech, Ratna Yuwita, menyebut bahwa sejauh
proyek memecoin tidak menjanjikan profit atau return, maka mereka bisa
dikategorikan sebagai "komunitas digital" alih-alih instrumen
keuangan.
“Hukum tidak melarang komunitas membentuk identitas digital.
Tapi begitu masuk aspek penggalangan dana publik, maka harus tunduk pada
regulasi OJK dan Bappebti,” jelasnya.
Kripto News Semakin Ramai dengan Konten Lokal
Bagi pembaca yang ingin mengikuti perkembangan seperti ini
secara rutin, kini tersedia berbagai kanal lokal seperti kripto news yang
mulai mengangkat konten berbasis Indonesia. Tidak hanya berita global, tapi
juga liputan komunitas, edukasi dasar, hingga proyek lokal yang jarang disorot
media besar.
Media seperti ini menjadi jembatan antara pembaca awam dan
dunia kripto yang kompleks. Terlebih bagi pemula, menemukan berita yang mudah
dicerna dan relevan secara budaya sangat penting untuk onboarding ke dunia
Web3.
Apa Selanjutnya?
Tren memecoin lokal belum akan padam dalam waktu dekat.
Dengan adopsi kripto yang kian meluas, komunitas menjadi salah satu aspek
terpenting dalam keberhasilan proyek. Proyek yang mampu membangun identitas,
humor, dan interaksi sosial memiliki peluang besar untuk bertahan, bahkan
bersaing secara global.
Namun, investor juga perlu meningkatkan literasi, agar tren
ini tidak sekadar menjadi gelombang sesaat. Seperti kata Mas Jankrik:
“Token bisa naik turun, tapi komunitas itu yang bikin kripto
jadi hidup.”