ZMedia Purwodadi

Ketegangan Iran-Israel dan Dampaknya ke Pasar Kripto: Ancaman, Peluang, dan Reaksi Investor

Daftar Isi
Kriptokarensi.com - Konflik antara Iran dan Israel yang memanas sejak awal 2024 telah menimbulkan kekhawatiran global, tidak hanya dari sisi geopolitik, tetapi juga dalam konteks pasar keuangan. Salah satu sektor yang merasakan langsung imbasnya adalah pasar aset digital, khususnya kripto. Volatilitas tinggi, pergeseran aliran modal, dan reaksi kebijakan moneter menjadi elemen-elemen yang menyatu dalam situasi kompleks ini.

Reaksi pertama terlihat dari harga Bitcoin yang sempat menembus US$63.000 sebelum kembali terkoreksi ke kisaran US$59.000 dalam waktu 48 jam setelah serangan udara balasan oleh Iran terhadap infrastruktur militer Israel. Pasar memandang eskalasi ini bukan sekadar insiden regional, tapi sebagai potensi pemicu perubahan besar dalam struktur pasar global, termasuk mata uang digital.


Kripto


Kutipan Pakar: Ketidakpastian Geopolitik Perkuat Status Aset Digital

Untuk memahami lebih dalam bagaimana konflik geopolitik seperti ini berdampak ke industri kripto, kami berbincang dengan Rama Putra, analis makroekonomi dari firma riset independen Nusantara Alpha Capital.

“Konflik antara Iran dan Israel menciptakan ketidakpastian likuiditas di sektor energi dan logistik global. Investor yang khawatir terhadap inflasi dan pelemahan mata uang fiat beralih ke aset digital seperti Bitcoin, yang saat ini dianggap sebagai lindung nilai yang lebih fleksibel daripada emas,” kata Rama.

“Namun, pergerakan harga kripto sangat dipengaruhi oleh sentimen jangka pendek. Perang ini memicu panic buying sekaligus sell-off bergantian dalam hitungan jam, terutama di pasar Asia yang responsif terhadap berita headline.”

Rama juga menyebut bahwa partisipasi investor institusi dalam beberapa bulan terakhir turut memperbesar reaksi pasar kripto terhadap kejadian-kejadian geopolitik. Hal ini bisa dilihat dari lonjakan volume open interest futures BTC yang meningkat 12% di akhir April, tepat setelah kabar bahwa militer AS akan memperkuat armada lautnya di Laut Merah sebagai antisipasi konflik regional yang meluas.

Ketika Pasar Energi dan Dolar AS Jadi Pemicu

Konflik yang berkepanjangan di kawasan Timur Tengah hampir selalu menyeret dua komoditas utama: minyak dan emas. Namun pada kali ini, kripto menjadi bagian dari trio komoditas safe haven, bersama dua aset tradisional itu.

Harga minyak mentah dunia naik 6,8% hanya dalam dua hari setelah insiden serangan rudal Iran ke wilayah Galilea. Kenaikan harga energi mendorong potensi inflasi global yang lebih tinggi, sehingga pelaku pasar mulai menilai ulang ekspektasi terhadap arah suku bunga acuan bank sentral, terutama Federal Reserve (The Fed).

Ketika prospek suku bunga tinggi bertahan lebih lama, aset berisiko seperti saham teknologi dan token DeFi justru mengalami tekanan. Sebaliknya, Bitcoin dan stablecoin seperti USDT menunjukkan peningkatan permintaan.

Kripto

Sentimen di Kalangan Investor Indonesia

Di bursa lokal seperti Tokocrypto dan Pintu, terjadi lonjakan volume harian pada 18–19 April 2024, bertepatan dengan lonjakan tensi geopolitik. Berdasarkan data internal yang dihimpun oleh Kriptokarensi.com, terjadi kenaikan volume transaksi sebesar 21%, dan penambahan pengguna aktif sebesar 14% dibanding pekan sebelumnya.

Menurut Dita Prameswari, analis kripto di Crypto Insight Asia, sentimen investor Indonesia masih sangat reaktif terhadap headline global.

“Pasar Indonesia masih rentan pada overreaction. Banyak pengguna yang panic sell saat melihat koreksi 5% dalam sehari, padahal volatilitas ini sifatnya sesaat. Justru saat terjadi ketegangan seperti perang Iran-Israel ini, investor kawakan melihatnya sebagai peluang beli di harga murah,” ujar Dita.

Selain itu, exchange Indonesia cenderung mengalami peningkatan penarikan ke wallet pribadi (self-custody), mengindikasikan meningkatnya kewaspadaan investor terhadap sentimen global yang belum stabil.

Mekanisme Safe Haven: Bitcoin dan Emas Digital

Beberapa analis meyakini bahwa status Bitcoin kini telah berkembang dari sekadar aset spekulatif menjadi aset semi-safe haven, terutama di kalangan generasi muda. Korelasi negatif Bitcoin terhadap indeks saham AS (S&P 500) meningkat sejak awal konflik Iran-Israel, seiring dengan meningkatnya permintaan pada aset berisiko rendah.

Laporan dari QCP Capital menyebutkan bahwa dalam 48 jam setelah laporan serangan udara di Haifa, terjadi pembelian options call Bitcoin secara masif oleh institusi di Asia Tenggara dan Korea Selatan. Ini mengindikasikan ekspektasi bullish jika konflik terus mengeskalasi.

Namun, tidak semua kripto mendapat efek positif. Aset-aset altcoin dengan kapitalisasi kecil justru mengalami penurunan karena investor beralih ke kripto utama seperti BTC dan ETH.

Kekuatan Narasi di Dunia Kripto

Pasar kripto sangat dipengaruhi oleh narasi. Dalam konflik ini, narasi utama yang berkembang adalah:

  1. Ketidakpastian fiat dan inflasi → minat pada aset terbatas (scarce asset) meningkat.
  2. Stabilitas politik AS sebagai faktor utama → jika AS tidak terlibat langsung, pasar cenderung stabil.
  3. Ancaman terhadap jaringan pembayaran internasional → membuat stablecoin berbasis blockchain jadi alternatif cadangan.

Karena itu, penting untuk melihat dinamika ini tidak hanya dari sisi harga, tetapi juga dari perubahan preferensi jangka panjang investor dan arah regulasi negara-negara besar terhadap penggunaan aset digital dalam sistem keuangan nasional mereka.

Kripto

Mengapa Investor Perlu Mewaspadai Skenario Ekstensi Konflik

Jika konflik berkembang menjadi regional atau melibatkan negara-negara besar seperti AS, China, atau Rusia, pasar kripto kemungkinan besar akan mengalami dua fase: panic drop yang sangat tajam, lalu rebound signifikan saat investor mengantisipasi paket stimulus ekonomi atau pelonggaran moneter baru.

Di sinilah pentingnya peran edukasi dan disiplin strategi investasi. Alih-alih melakukan panic sell, investor perlu memahami struktur siklus pasar dan korelasi makroekonomi yang berlaku.

Bagi investor yang ingin mengikuti perkembangan dampak perang Iran Israel ke crypto secara mendalam dan berkala, sumber informasi yang kredibel menjadi hal krusial agar keputusan investasi tetap rasional di tengah tekanan global.